Tuesday, December 8, 2015

13 Manga TERBAIK yang pernah gw baca


Honorable mention: MPD Psycho, Say Hello to Black Jack, Bambino!, The Drifting Classroom, Uzumaki, GREAT TEACHER ONIZUKA, Kenji (yep that kenj), Planetes, Silver Spoon, Shin Angyo Onshi, Vagabond, Last Inning, REAL, Tokyo Ghoul, Billy Bat, Baku...ebuset kebanyakan.

13. Monster


Manga gila ini menghadirkan salah satu villain paling bangsat yang pernah ada dalam dunia manga. Ceritanya tentang seorang dokter bernama Tenma yang lebih memilih nyelametin kembar cowo-cewe ketimbang Walikota. Karirnya hancur, tunangannya mutusin dia, tapi dia ga nyesal karena dia ngerasa kalau dia udah ngelakuin keputusan yang bener. Gobloknya, bocah cowo yang dia selametin ternyata punya rahasia, rahasia yang beberapa tahun kemudian bakal ngedatengin malapetaka bagi Tenma dan orang2 di sekitarnya. Manga ini ngebuktiin kalau Urasawa Naoki itu fix reinkarnasi Alfred Hitchcock, dan tagline di cover-nya ga main2 emang. Keputusan gw ngejual manga ini back in 2013 adalah penyesalan gw yang paling besar dalam hidup ini.

12. Death Note


Manga ini punya Light Yagami (yang nantinya akan mengaku sebagai dewa kematian bernama KIRA), seorang bocah jenius yang punya senjata paling mematikan di dunia. Senjatanya adalah sebuah buku yang kalau lu nulis nama orang di bukunya, orang yang namanya lu tulis 40 detik kemudian akan mati kena serangan jantung. Santet dukun mana coba yang kau dustakan?

Manga ini juga punya L (nama aslinya ga tau), seorang detektif paling hebat sedunia (I'm not exaggerating, but dia emang detektif paling hebat sedunia di universe manga ini) yang berusaha mecahin kasus KIRA dan ngebongkar siapa identitas KIRA sebenarnya.

KIRA pengen ngebongkar siapa sebenarnya L, dan L pengen ngebongkar siapa KIRA sebenarnya. KIRA pengen ngematiin L lewat tuh buku, L pengen ngebawa KIRA ke tiang gantungan. Siapa yang menang? Baca sendiri deh manga yang kalau lu baca 1 jilidnya udah berasa kayak baca novel saking tulisannya banyak bener.

11. Fullmetal Alchemist


Jarang ada manga yang bisa nge-blend adegan action yang mantap, humor kocak, quote2 filosofis yang a bit mindblown, sama scene2 penuh haru like this one. Hiromu Arakawa tuh cewe, tapi dia bisa bikin manga yang kalau bisa dibilang laki, adegannya laki banget. FMA punya duo main character yang awesome (EDWARD DAN ALPHONSE!), supporting yang mantap jiwa (ROY MUSTANG DAN RIZA HAWKEYE), dan juga villain yang badass  (KIMBLEE, GREED, ETC). Ada salah satu quote di manga ini yang namplok banget dalam diri gw pas gw baca, adegan di mana Reza dan Roy mengeluh karena mereka ga ngerti alasan kenapa mereka disuruh ngebunuh banyak penduduk yang ga bersalah, terus si Kimblee bales gini:

"In my views, you are the one that I can't understand. To seek for justice in a special place like a battlefield is what's strange. Is it heretical to kill with alchemy? Is it better to kill with a gun? Or is it that you were prepared to kill one or two, but can't bear killing thousands? When you wore your uniform of your own will, weren't you already prepared? If you don't like it, you shouldn't have worn it in the first place. You move forward onto this path on your own, why are you playing the victim now? If you're going to take pity on yourself, don't kill people in the first place. Don't avert your eyes from death. Look forward. Look at the people you're killing in the face. And don't forget them. Don't forget. Don't forget. They won't forget you either."

Dan kenapa FMA ga bisa sepopuler Naruto, One Piece, atau Bleach di Indo ini selalu bikin gw bingung.

10. Ikigami


Jadi ceritanya di sebuah negara, ada yang namanya undang2 kemakmuran. Pas SD, sekian banyak anak akan disuntik sesuatu. Sekian banyaknya dapat suntikan placebo, 1 dari sekian banyak akan disuntik chip, chip yang akan membuat anak itu mati pas usia 20-an. Alasan kenapa negara itu membiarkan wajib suntik itu adalah supaya masyarakat lebih menghargai kehidupan. Ikigami nyeritain tentang Kengo Fujimoto, seorang petugas pemerintah yang kerjanya nganterin surat kematian kepada orang yang kena suntikan maut 24 jam sebelum orang itu mati. Yaudah deh, tiap chapter manga ini bakal berfokus sama 24 jam (atau kurang) kehidupan seseorang yang nyawanya akan berakhir dan juga effort orang itu untuk menerima kematiannya. Sinting emang.

Kalau di Indonesia, manga ini namanya Death Notice. Parah sih emang nih manga, lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya. Banyak bener cerita yang bakal bikin elu merenung tentang kehidupan dan segala macam tetek bengeknya. Manga pertama yang bikin gw kesel parah sampai2 mau nangis saking ceritanya itu bener2 nge-hit gw secara sentimental maupun secara logical. Kalau dipikir2 kehidupan gw jadi suram semasa SMA jangan2 gegara nih manga kali yak.

9. Gantz


Di bulan Januari 2015, gw baca nih manga sambil nge-infinite loop Animal Nitrate-nya Suede selama 3 hari, dan 3 hari itu adalah salah satu momen terbaik yang pernah ada dalam hidup gw, why? KARENA DALAM 3 HARI ITU GW BACA MANGA YANG GILA BANGET STAPIRULOH

GANTZ nyeritain tentang Kei Kurono dan Masaru Kato yang mati ketabrak kereta karena nyelametin orang. Setelah mati, mereka bersama beberapa orang yang lainnya malah masuk ke sebuah ruangan yang wujudnya kek gini


Disuruh berpakaian kek gini

Kei Kurono jagoanku

Dan (nantinya) akan ngelawan makhluk semacem ini

"UWOOOOOOOOHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH!!!!!"
*reaksi gw tiap kali ngeliat bos2 aliennya nongol*

Kehebatan nih manga terletak di gaya penceritaannya yang sebenarnya sederhana banget, tapi suka ngagetin. Sederhananya ya ampir tiap chapter isinya manusia dengan baju itam ketat + senjata ngelawan makhluk2 labil nan misterius, kayak Power Rangers, cuma + darah muncrat sama badan yang kepotong2. Level ketegangannya ampe ga pernah turun samsek. Tiap naik chapter, berantemnya makin gila. Bos2 aliennya juga makin brutal dan ganas. Pembaca selalu ditempatkan di situasi hopeless di mana pembacanya (contohnya kayak gw) bakal mikir:

"EH EH EH BUSET NGELAWAN GINIAN CARANYA GIMANA YAAWLOH MATI KITA?!"

Adegannya fast pacing banget, hampir ga ada adegan bacot2 preachy menye2 juga filler2 ga jelas. Tiap halaman di isi sama scene2 fucked-up penuh violence yang bakal bikin otak lu mikir, kok bisa ada manga kayak begini? Gantz tuh totalnya 37 volume, tiap 1 volume, minimal gw ngomong anjing tuh ada 20x. 20 umpatan anjing x 37 volume = 740 umpatan anjing untuk Gantz. Minusnya nih manga cuma ya endingnya doang sih. Orang2 yang gw kenal mostly loathe the ending, even guru gw bilang Gantz tamatannya pler, tapi gw ngerti kenapa dia ngomong gitu, karena tamatannya emang sederhana banget. Saran gw coba baca Gantz tanpa ekspektasi apapun, even untuk finale-nya. Ending Gantz mungkin ga bisa memuaskan semua orang, tapi at least petualangan Kei Kurono dan kawan2 sebelum semuanya berakhir itu bener2 worth it buat dibaca. Oh iya satu lagi, stay the fuck away from anime-nya yak.


8. Bokurano


Manga depressing yang ngegabungin sci-fi, slice-of-life, philosophy, psychology, dan realita kehidupan ke dalam sebuah cerita yang begitu kelam tapi menyentuh banget. Gw ga akan cerita banyak tentang nih manga karena semakin dikit lu tau tentang Bokurano, semakin syahdu ntar pas lu ngebacanya. Gw ga jamin lu pasti bakal suka manga ini, tapi gw jamin pemikiran2 tiap karakter di manga ini bakal ngebikin elu untuk berkontemplasi bentar sama diri lu sendiri.


7. Dragon Ball


Karena ini Dragon Ball.


6. Slam Dunk


Karena manga ini punya:
1. Hanamichi Sakuragi
2. Kaede Rukawa
3. Takenori Akagi
4. Hisashi Mitsui
5. Ryota Miyagi


5. Berserk


GOLDEN AGE SAGA ARC mungkin adalah arc terbaik yang pernah nongol di dunia manga. Manga dengan cerita emosional yang dibalut dengan penggambaran dunia Berserk yang bleak dan hopeless.  Kalau baca Gantz gw cuma bisa mengumpat, pas baca Berserk, gw nyaris ngebanting tablet gw saking emosinya pas Golden Age Arc ditutup dengan ending pahit yang rasanya ga manusiawi banget. Kalau pengen ngeliat gimana caranya manusia ngelawan takdir, kayaknya cuma bisa ditemuin di manga ini kali ya. Oh iya, art manga ini juga juara banget, contohnya kayak gini nih:


Kehebatan Berserk juga terletak di tiap keputusan yang diambil oleh tiap karakternya. Griffith misalnya, adalah villain bangsat yang kelakuannya nyaris bikin tablet gw rusak (untungnya ga jadi), keputusan yang dia ambil itu bener wodoh3x bikin gw marah bukan main. Cuma ya, seandainya gw di posisi Griffith, mungkin gw akan ngelakuin keputusan yang sama dengan dia. Gw pengen nyalahin dia, tapi di saat yang sama gw juga menghormati keputusan dia. Ketika perasaan gw clash sama logic gw, di situlah Kentaro Miura senyum2 karena berhasil nunjukin kalau manusia itu di drive oleh keinginan manusia itu sendiri, dan manusia itu ga bisa berbuat apa2 selain ngikutin keinginannya sendiri, kayak quote Miura di manga ini:

"In this world, is the destiny of mankind controlled by some transcendental entity or law? Is it like the hand of God hovering above? At least it is true that man has no control; even over his own will."

Gw nanya sepupu gw kemarin, gimana pendapat dia soal Bersek, dia jawabnya gini:

"Wah setelah baca Berserk, semua manga yang pernah gw baca jadinya sampah semua Tim."

Dan gw can't agree more, AoT berasa jadi bacaan anak2 SD kalau mau dicompare ama Berserk. Kekurangan manga ini? Dari tahun 1989 - sekarang belum tamat2, makanya gw taruh di posisi 5 karena tamatan nih manga masih belum keraba2. Ampe Yesus beneran nongol dari langit juga kayaknya bakal ga tamat2 nih manga.

Oit, ampir lupa juga, ada quote dari manga ini yang namplok dalem kepala gw, even until now. Kalimatnya sederhana banget, tapi nusuk (dan bener):

"If you're always worried about crushing the ants beneath you... you won't be able to walk."

Kalau lu demen Game of Thrones, try this manga deh, you won't regret it.


4. Akira 


Gw baca Akira pas gw liburan kelas X naik ke kelas XI, udah mau 3 tahun tuh padahal, tapi sampai sekarang otak gw masih sulit menerima kalau tahun 1988 pernah ada manga dengan art yang way ahead of its time, manga dengan jalan cerita yang asik2 mantap jiwa, dan manga dengan  karakter protagonist-antagonist yang badass (yep, SHOTARO KANEDA dan TETSUO SHIMA) kayak Akira. Dialog Kaneda ama Tetsuo tiap kali ketemu dan pengen langsung saling bunuh itu tiap gw inget2 selalu bikin gw senyum2 sendiri.


3. Ashita No Joe


Ashita No Joe dipenuhi oleh fight scenes memukau dan membuncah beserta dialog2 badass-kocak yang membuat manga ini semakin terasa spesial ketika dibaca malam2 sehabis mandi setelah makan sebelum tidur. Porsi dramanya juga tidak berlebihan ataupun menye2 over the top, tapi cukup emosional berkat penokohan karakternya yang begitu nyata dan membumi. Ditambah lagi dengan ending manga ini yang wuohwehweuoehhehweh, level kemantepan manga ini pun menjadi paripurna.


2. 20th Century Boys & 21st Century Boys


Kalau mau ditanya manga apa yang paling penting dalam hidup gw dan merubah hidup gw, ya gw jawabnya 20th Century Boys. Gw baca pas kelas 1 SMP, dan damn, sudut pandang gw terhadap manga bener2 berubah. Dulu gw mikirnya manga ya bakal semacam shounen2 manusia pengen nyelametin something gitulah, but ketika gw baca 20th Century Boys, gila aja, mindfuck bener nih manga, otak gw dibikin jungkir balik ama Urasawa Naoki. Seumur hidup belum pernah gw ngerasain perasaan terpukau pas baca manga kek pas baca 20th Century Boys. Tiap gw re-read manga ini, otak gw balik ke tahun 2008, ke tahun di mana gw menemukan sebuah manga yang cover-nya goblok abis (3 orang anak SD berpose Ultraman), tapi diisi dengan cerita misterius yang disertai karakter2 kompleks. Makanya kayaknya bener aja sih quote2 yang sering ditulis abg2 di facebook:

"Don't judge book by its cover."
(but judge the book by its synopsis)


1. Gintama


Manga ongoing terbaik saat ini (imo) dengan jalan cerita acakadulgajelas semacam Monty Python, tapi ceritanya juga bisa langsung berubah jadi sekelas film2 Akira Kurosawa di saat2 yang tidak terduga. Ga percaya? Baca sono.

Saturday, November 7, 2015

20 questions plus Hidden Assumptions

Guru gw nyuruh gw bikin 20 pertanyaan + Hidden Assumptions (premis tersembunyi) buat entahlah, dia belum kasih tau alasannya kenapa. Yaudin gw sekaligus share di blog ini daripada nih blog ga jelas ga ada isinya

  1. Kenapa bisa ada ketidakadilan di dunia ini?
    1. Dunia ada
    2. Ketidakadilan ada
    3. Ketidakadilan ada di dunia
    4. Terdapat alasan kenapa bisa ada ketidakadilan di dunia ini
  2. Kenapa ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan?
    1. Penyakit ada
    2. Sesuatu yang tidak bisa disembuhkan itu ada
    3. Penyakit yang tidak tidak bisa disembuhkan itu ada
    4. Terdapat alasan kenapa ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan
  3. Kenapa manusia membenci rasa kesepian?
    1. Manusia ada
    2. Rasa kesepian ada
    3. Ada manusia yang membenci rasa kesepian
    4. Terdapat alasan kenapa manusia membenci rasa kesepian
  4. Jika kita sebenarnya bebas, kenapa ada hard determinism?
    1. Kita ada
    2. Bebas itu ada
    3. Hard determinism ada
    4. Anjing bingung gw nulisnya gimane kalo "bebas" sama determinist contradict gini
    5. Terdapat alasan kenapa kita bebas, dan terdapat alasan kenapa ada hard deteminism
  5. Kenapa kita ada di dunia ini?
    1. Kita ada
    2. Dunia ada
    3. Kita ada di dunia
    4. Terdapat alasan kenapa kita ada di dunia ini
  6. Kenapa terkadang ada orang yang bisa menikmati kekerasan/melihat orang lain menderita?
    1. Orang ada
    2. Sifat bisa menikmati kekerasan/melihat orang lain menderita itu ada
    3. Ada orang yang bisa menikmati kekerasan/melihat orang lain menderita ada
    4. Terdapat alasan kenapa terkadang ada orang yang bisa menikmati kekerasan/melihat orang lain menderita
  7. Kenapa ada manusia yang menyukai bau tahi? Dan kenapa orang-orang sering jijik dengan bau kentut tapi orang-orang yang jijik itu bisa tahan beol di wc selama 20 menit?
    1. (1) Manusia ada
    2. (1) Sifat menyukai bau tahi ada
    3. (1) Ada manusia yang menyukai bau tahi
    4. (2) Orang2 ada
    5. (2) sifat jijik dengan bau kentut tapi bisa tahan beol di wc 20 menit ada
    6. (2) Ada orang2 yang sering jijik dengan bau kentut tapi bisa tahan beol di wc selama 20 menit
    7. Terdapat alasan kenapa ada manusia yang menyukai bau tahi? Dan terdapat juga alasan kenapa orang-orang sering jijik dengan bau kentut tapi orang-orang yang jijik itu bisa tahan beol di wc
  8. Kenapa kita tidak bisa menyenangkan semua orang?
    1. Kita ada
    2. Sifat tidak bisa menyenangkan itu ada
    3. Semua orang ada
    4. Kita tidak bisa menyenangkan semua orang
    5. Terdapat alasan kenapa kita tidak bisa menyenangkan semua orang
  9. Kenapa dunia ini membuat kita mesti berkompetisi dan menjatuhkan satu sama lain agar kita bisa mencapai apa yang kita inginkan?
    1. Dunia ada
    2. Kita ada
    3. Sifat mesti mesti berkompetisi dan menjatuhkan satu sama lain agar kita bisa mencapai apa yang kita inginkan ada
    4. Dunia ini membuat kita mesti berkompetisi dan menjatuhkan satu sama lain agar kita bisa mencapai apa yang kita inginkan
    5. Terdapat alasan kenapa dunia ini membuat kita mesti berkompetisi dan menjatuhkan satu sama lain agar kita bisa mencapai apa yang kita inginkan
  10. Kenapa alam semesta ada?
    1. Alam semesta ada
    2. Terdapat alasan kenapa alam semesta ada
  11. Kenapa teh merk teh botol membuat produk teh botol dalam kemasan kotak, dan teh merk teh gelas membuat produk teh gelas dalam kemasan botol dan kotak karton?
    1. Teh merk teh botol ada
    2. Produk teh botol dalam kemasan kotak ada
    3. Teh merk teh gelas ada
    4. Produk teh gelas dalam kemasan botol dan kotak karton ada
    5. Teh merk teh botol membuat produk teh botol dalam kemasan kotak, dan teh merk teh gelas membuat produk teh gelas dalam kemasan botol dan kotak karton
    6. Terdapat alasan kenapa teh merk teh botol membuat produk teh botol dalam kemasan kotak, dan teh merk teh gelas membuat produk teh gelas dalam kemasan botol dan kotak karton
  12. Kenapa jika kita memandangi diri kita di kaca selama beberapa menit, semakin lama kita melihat wajah kita di kaca, kita akan merasa semakin asing dengan diri kita sendiri?
    1. Kita ada/diri kita ada
    2. Kaca ada
    3. Menit ada
    4. Perasaan asing itu ada
    5. Jika kita memandangi diri kita di kaca selama beberapa menit, semakin lama kita melihat wajah kita di kaca, kita akan merasa semakin asing dengan diri kita sendiri
    6. Terdapat alasan kenapa jika kita memandangi diri kita di kaca selama beberapa menit, semakin lama kita melihat wajah kita di kaca, kita akan merasa semakin asing dengan diri kita sendiri
  13. Di dunia yang sudah seperti ini, kenapa ada orang-orang masih berani untuk melahirkan anak tanpa memikirkan dunia yang sudah overpopulasi?
    1. Dunia ada
    2. Orang-orang ada
    3. Sifat untuk beranin melahirkan anak tanpa memikirkan dunia yang sudah overpopulasi ada
    4. Di dunia yang sudah seperti ini, ada orang-orang masih berani untuk melahirkan anak tanpa memikirkan dunia yang sudah overpopulasi
    5. Terdapat alasan kenapa di dunia yang sudah seperti ini, ada orang-orang masih berani untuk melahirkan anak tanpa memikirkan dunia yang sudah overpopulasi
  14. Kenapa orang-orang lebih suka membicarakan keburukan orang lain ketimbang kebaikan orang lain?
    1. Orang-orang ada
    2. Sifat lebih suka membicarakan keburukan orang lain ketimbang kebaikan orang lain ada
    3. Orang-orang lebih suka membicarakan keburukan orang lain ketimbang kebaikan orang lain
    4. Terdapat alasan kenapa orang-orang lebih suka membicarakan keburukan orang lain ketimbang kebaikan orang lain
  15. Kenapa ada masalah yang tidak memiliki solusi?
    1. Ada masalah yang tidak memiliki solusi
    2. Terdapat alasan kenapa ada masalah yang tidak memiliki solusi
  16. Apa yang akan kita rasakan setelah mati? Apakah hanya kegelapan tanpa adanya kesadaran?
    1. Kita ada
    2. Kematian itu ada
    3. Kegelapan tanpa kesadaran..... nah buntu gw bingung bikin asumsinya gimane
  17. Kenapa ada manusia yang bisa percaya akan sesuatu tanpa adanya bukti?
    1. Manusia ada
    2. Sifat bisa percaya akan sesuatu tanpa adanya bukti ada
    3. Ada manusia yang bisa percaya akan sesuatu tanpa adanya bukti
    4. Terdapat alasan kenapa ada manusia yang bisa percaya akan sesuatu tanpa adanya bukti
  18. Kenapa saya ga bisa kurus-kurus?
    1. Saya ada
    2. Bersifat kurus itu ada
    3. Saya ga bisa kurus
    4. Terdapat alasan kenapa saya ga bisa kurus
  19. Bagaimana cara nembak cewe?
    1. Cewe ada
    2. Cara nembak ada
    3. Ada cara nembak cewe
    4. Terdapat alasan kenapa mesti nembak cewe
  20. Bagaimana cara membeli rumah di daerah Jakarta Selatan dengan gaji 10 juta sebulan?
    1. Cara itu ada
    2. Sifat membeli itu ada
    3. Rumah di daerah Jakarta Selatan itu ada
    4. Gaji 10 juta sebulan itu ada
    5. Ada cara membeli rumah di daerah Jakarta Selatan dengan gaji 10 juta sebulan
    6. Terdapat alasan kenapa mesti membeli rumah di daerah Jakarta Selatan dengan gaji 10 juta sebulan

Tuesday, July 14, 2015

Monty on the Shore

"To be happy, we must not be too concerned with others." tulis Albert Camus dalam The Fall.

Bagaimana sebuah film bisa disebut sebuah film yang menyenangkan kalau ada karakter yang mati di film itu?  Dalam film The Mummy, ada adegan Beni si pencuri yang terkurung dalam ruangan gelap gulita dan dimakan kumbang pemakan daging. Bagaimana rasanya digigit kumbang pemakan daging? Seberapa sakit rasanya digigit oleh ribuan kumbang pemakan daging? Apakah rasa sakit itu ia rasakan lama sekali sebelum ia akhirnya kehilangan nyawanya? Apa Beni sudah ikhlas untuk kehilangan nyawanya? Apakah Beni masih ingin hidup? Saat The Mummy berakhir, saya yang masih kecil menangisi kematian Beni yang begitu tragis.

Sejak kecil, rasa sedih selalu muncul dalam diri saya ketika ada seorang karakter yang mati di dalam sebuah film. Dalam Die Hard misalnya, saat karakter Hans Gruber jatuh dari gedung karena ditembak John McClane. Saya merasa tidak puas dengan kemenangan John McClane, atau merasa bahagia ketika Die Hard berakhir dengan happy ending. Melihat Hans Gruber mati dan tidak mendapat kesempatan kedua untuk menjadi orang yang baik menjadi beban pikiran saya berhari-hari setelah filmnya selesai. Apalagi agama mengajarkan saya kalau orang jahat pasti masuk neraka, saya pun berpikir kalau Hans Grubber masuk neraka, bagaimana ya rasanya? Dibakar oleh api selama-lamanya dan tidak mendapatkan kesempatan kedua untuk menjadi orang yang lebih baik. Kemalangan fiksi yang menimpa orang-orang fiksi saja membuat saya berempati dengan mereka, apalagi dengan mereka yang tidak fiksi.

"Terlalu berempati dengan orang lain itu tidak baik untukmu nak." ucap ibu saya saat saya sedang bercerita tentang kemalangan orang lain. Tiap kali seorang teman bercerita tentang beban hidupnya, meskipun saya tidak akan pernah bisa memahami beban orang itu secara sepenuhnya, setidaknya saya bisa merasakan sebagian beban yang orang itu rasakan. Ketika si pencerita bercerita tentang beban yang ia alami kepada si pendengar, maka si pencerita secara tidak langsung membagi beban yang ia pikul ke si pendengar. Si pendengar bisa saja memilih untuk tidak peduli dengan beban si pencerita (eg. hidup gw aja udah susah jing, ngapain gw mikirin elo?), tapi apakah ketidakpedulian terhadap masalah orang lain adalah sebuah sikap yang bijak?

Menjadi pendengar yang baik tidak menghasilkan sesuatu yang selalu baik. Menjadi pendengar yang baik juga akan memberikan beban yang akan membuat hati kita terbebani, yang artinya akan merugikan diri kita sendiri. Saya tidak bisa menyangkal kalau saya menghargai mereka yang menaruh kepercayaan mereka ke saya dengan mempercayakan sebagian dari kisah hidup mereka ke saya, tapi saya juga tidak bisa menyangkal kalau saya juga terbebani karena terus memfasilitasi berbagai macam perasaan yang membuat saya mau tidak mau merasakan sebagian dari keseluruhan beban mereka, tanpa bisa berbuat apa-apa kecuali mendengar, mendengar, dan mendengar.

Suatu ketika seorang teman menyadarkan saya kalau saya juga memiliki beban saya sendiri. Beban yang tidak mau saya ceritakan ke orang lain karena saya sendiri takut membuat orang lain memfasilitasi perasaan saya yang akan membuat beban mereka bertambah. Karena terlalu sering memikirkan orang lain, saya sampai lupa memikirkan diri saya sendiri. Di suatu sore di bulan juni 2015,  saya lari dari rumah seperti apa yang Kafka Tamura lakukan dalam Kafka on the Shore

1 hari setelah lari dari rumah, saya sadar kalau uang didompet saya tinggal 500 perak, uang dalam rekening cuma tinggal 34.000. Apa yang bisa diambil di ATM kalau pengambilan minimal itu mesti 50.000? Puji syukur kepada Tuhan YME karena ada yang namanya Debit BCA. Permasalahan mulai muncul lagi ketika hampir semua mini market hanya melayani Debit BCA dengan minimal pembelanjaan 50.000. Sekali lagi, puji syukur kepada Tuhan YME, karena ada mini market yang bisa melayani pembelanjaan dibawah 50.000. Uang dalam rekening pun saya habiskan untuk membeli 1 kotak Koko Crunch dan 8 bungkus Energen. 2 hari setelah lari dari rumah saya membantu seorang kenalan menjual dan mengirim burung ke Surabaya lewat pelabuhan. Honor berjualan burung? Cukup untuk makan Sarimi isi 2 rasa Soto Koya selama 2 hari. (carbs without protein FTW)

1 kotak Koko Crunch dan 8 bungkus energen bisa untuk makan selama 2.5 hari, ditambah Sarimi, well, bisa untuk makan 5 hari. Tukul Arwana saja merantau dan bertahan hidup di Jakarta dengan uang 20.000, masa saya tidak mampu bertahan dengan Koko Crunch, Energen, dan Sarimi isi 2 rasa Soto Koya? hhe. Setiap malam sebelum tidur, saya selalu bertanya kepada diri saya sendiri, "saya sebenarnya lari dari apa?", kemudian saya memikirkan kematian. Saya sempat berpikir kematian adalah solusi yang tepat bagi saya karena dengan tidak adanya saya di dunia, saya bisa meringankan beban orang lain. Apalagi Al-Kitab menulis kalau hidup adalah Kristus, dan mati adalah sebuah keuntungan, wah wah wah. Dengan tidak adanya saya di dunia ini, saya bisa meringankan beban orang tua saya yang sudah menghidupi saya, saya bisa meringankan beban peserta dengan tidak menjadi saingan mereka di SBMPTN (in case saya ikut SBMPTN), saya bisa meringankan beban mereka yang ingin masuk sebuah dunia kerja tanpa  mesti bersaing dengan saya, saya bisa mengurangi kemacetan jalan, saya bisa mengurangi jumlah penduduk bumi yang membludak ini dengan kematian saya. Chance saya untuk merugikan dan membebani orang lain pun akan hilang karena saya tidak eksis di dunia ini lagi.

On that night, in that one shining moment, I suddenly realized that death is the kindest thing I ever heard.

Bunuh diri itu dosa dalam agama. Kalaupun seandainya neraka tidak ada, at least tindakan bunuh diri akan mencoreng nama baik keluarga. Maksud dan tujuannya supaya tidak membebani dan merugikan orang lain, eh eh malah ayah dan ibu saya yang dicap tidak bisa mendidik anak. Kemudian saya memikirkan cara bunuh diri tapi dengan tidak bunuh diri. Merokok 100 batang setiap hari supaya mati karena kanker? Aduh lama benar matinya, itu juga asapnya merugikan orang lain, mana rokok mahal lagi aduh. Makan lemak babi tiap hari supaya langsung serangan jantung ots? Iya kalau langsung mati, kalau stroke yang ada malah jadi beban orang lain lagi. Pura-pura menyeberang jalan padahal niatnya ditabrak mobil? Merugikan orang, chance buat menambah korban ada dan supirnya bakal merasa bersalah karena sudah melukai/membunuh orang. Mengurung diri dalam kamar terus mati karena dehidrasi dan kelaparan? Nanti orang-orang malah mencap orang tua saya tidak  becus mengurus anak. Waduh-waduh-waduh-waduh-waduh-waduh, bingung.

Di dalam kamar yang sempit itu, setiap malam setelah selesai membaca buku (laptop sedang rusak, bawa handphone tapi lupa bawa charger, cuma bawa tablet buat dengar lagu ), saya memikirkan cara untuk mati tanpa merugikan atau menyakiti orang lain, tapi caranya tidak ketemu-ketemu juga. Kemudian saya ganti pertanyaannya menjadi: Kalau tidak bisa mati tanpa merugikan orang lain, apakah kita bisa hidup tanpa merugikan orang lain? Saya malah berpikir kalau manusia bisa saja dalam seumur hidupnya tidak melakukan kesalahan, maupun kejahatan. Tapi tanpa disadari, tanpa adanya pengorbanan yang lain, kita tidak akan bisa menjadi seperti sekarang.

Pernah dengar cerita balapan sperma yang inti ceritanya itu motivasi kalau kita adalah pemenang sebelum dilahirkan? Orang yang cerita balapan sperma itu tahu darimana kalau sperma-sperma itu semuanya berkompetisi? Bisa juga kan semua sperma yang dibelakang itu  berkorban dan mendorong sperma yang paling depan supaya sperma yang paling depan bisa jadi bayi? Bagaimana kalau ternyata sperma juga punya perasaan? Bagaimana perasaan mereka kalau mereka yang berkorban hanya diciptakan untuk menjadi cerita di buku IPA kelas IV? Bagaimana kalau binatang dan tumbuhan juga punya perasaan? Bagaimana perasaan seekor babi yang dibesarkan di sebuah peternakan dan ditakdirkan untuk menjadi makanan yang tidak halal? Bagaimana perasaan ayam yang sedih dan iri ketika tidak ada seorang pun yang menangisi kematiannya di tempat pemotongan ayam, tapi banyak yang menangisi kematian seekor kucing atau anjing? Bagaimana perasaan mereka yang kalah dalam kompetisi? Mereka yang kalah bersaing saat seleksi masuk sekolah favorit, mereka yang kalah bersaing saat seleksi masuk PTN favorit, mereka yang kalah bersaing saat melamar pekerjaan, mereka yang kalah bersaing dalam wirausaha. Ketika kita merasa kenyang, ada makhluk hidup lain yang kehilangan nyawanya. Ketika kita bisa membedakan mana makanan yang beracun dan tidak, ada orang-orang di masa lalu yang mengorbankan nyawa dengan memakan berbagai macam makanan agar manusia lain di waktu yang akan datang bisa tahu mana yang beracun dan mana yang tidak. Ketika kita merasa nyaman tinggal di negara yang merdeka, ada orang-orang di masa lalu yang berjuang menghabisi nyawa musuh lalu mengorbankan nyawa mereka sendiri agar kita bisa hidup seperti sekarang. Ketika kita bahagia karena kita berhasil mencapai sesuatu, ada orang-orang yang tidak bahagia karena mereka gagal mencapai sesuatu. Terlalu sering melihat ke atas dan tidak mau melihat ke bawah membuat kita lupa kalau tidak ada manusia yang bisa hidup tanpa mengorbankan kehidupan atau kebahagian yang lain.

Setelah memikirkan itu semua, saya memuntahkan seluruh isi perut saya di kamar mandi.

Mungkin saya bisa saja terus hidup dan kemungkinan mengorbankan orang lain akan terus ada. Saya mungkin akan terus merebut kehidupan lain dan saya mungkin akan terus merebut kebahagiaan orang lain. Demi mencapai Übermensch diri saya sendiri, akan ada banyak pengorbanan yang lain. Saya tidak bisa mati begitu saja dengan alasan takut membebani atau menyakiti orang lain, karena jika saya mati hanya karena alasan seperti itu, maka saya akan menegasikan berbagai macam pengorbanan-pengorbanan di masa lalu yang membentuk saya yang sekarang. Saya mesti hidup secara penuh dengan terus mencari arti kehidupan walaupun hidup ini mungkin tidak ada artinya. Saya akan terus berusaha mencapai sesuatu walaupun yang dicapai dan didapatkan hanyalah pencapaian temporer belaka. Saya akan terus berusaha menjadi orang baik walaupun saya tidak akan pernah membiarkan orang yang tidak saya kenal tidur di rumah saya. Saya akan terus berusaha memfasilitasi perasaan orang lain dengan terus mendengar dan membantu sebisa mungkin meskipun suatu saat nanti kepala saya akan meledak. Semuanya itu hanya agar pengorbanan-pengorbanan di masa lalu yang membentuk saya yang sekarang ini tidak sia-sia.

"Waduh saya udah ga pulang ke rumah berapa hari ini?"  tanya saya spontan.


PS: Kehidupan pelabuhan itu keras anjir kalo dipikir2. Pas gw lagi nunggu kapal datang buat ngirim burung, gw kenalan sama seorang supir truk dan dia cerita kalau dia pernah terjebak di Surabaya selama 4 bulan karena truk dia rusak. Gilanya, bos dia ga ngasih duit buat servis truk dan duit buat makan. Can you imagine that? 4 BULAN DI SURABAYA GA ADA RUMAH GA ADA DUIT GILA TINGGAL DI PELABUHAN TIDUR DI KOLONG TRUK ANJIR, makan gimana mandi gimana itu ya Tuhan. Terus sebagai seorang supir truk, misalnya kita nabrak orang, bos2 truk itu ada yang nyuruh supir truk yang nabrak itu mesti memastikan kalau orang yang ditabrak itu mati. Soalnya kalau yang ditabrak mati, uang ganti acara penguburan dan uang santunan buat keluarga itu paling banter 20-30 juta. Sementara kalau masih hidup dan cacat atau operasi ini itu, wih bisa ratusan juta keluar. Makanya misalnya terlanjur nabrak, abisin aja langsung nyawa orang yang ditabrak, jangan dibiarin idup katanya supaya bos ga rugi banyak. Gilanya lagi, ada supir truk yang komplen baut di ban truk dia ilang dan mesti beli baru, bosnya bilang jalan aja, ga usah mikirin baut2. Gile kalau itu ban copot terus truknya nabrak orang.......aduh ga bisa mikir gw. Kehidupan supir truk pelabuhan memang keras dan kejam yha.

Monday, August 4, 2014

50 film terbaik yang pernah gw tonton semasa sekolah PART I

Ga kerasa, tau2 gw udah lulus sekolah dan gw resmi jadi pengangguran. Ini menandakan fase masa sekolah 12 tahun gw sudah berakhir. Masa2 di mana gw yang dulu menghayal ga jelas, main trading card game molo, ngewar DotA di warnet ampe tengah malam, main StarCraft II same nilai anjlok ga jelas, dan nulis2 resensi film di Kritikus Film Gadungan, akhirnya mesti tabrakan sama dunia dewasa yang akan segera gw hadapi: Nganggur setahun dulu, kuliah, menyesaikan skripsi, kerja, cari pacar, kawin, bikin anak, dan ya kehidupan ala Jesse dan Celine di Before Trilogy lah, HUE.

Bikin list ini hitungannya buat ngerecap 50 film paling berkesan yang pernah gw tonton semasa gw sekolah. Gw ga tau, mungkin list 50 ini akan berganti seiiring bertambahnya umur gw, mungkin pas gw umur 30, top 50 gw bakal beda sama top 50 gw pas gw masih umur 17 tahun. Tapi satu hal yang pasti, 50 film yang gw sebut di daftar ini adalah 50 film paling penting yang secara langsung maupun ga langsung bener2 mempengaruhi, menginspirasi, sekaligus bikin mata gw terbuka lebar dari gw kecil ampe gede. Film2 yang ngebuat gw ga bisa berenti ketawa (Hint: Strangelove), film2 yang ngebuat gw nangis sejadi2nya (Hint: Stand By Me), film2 yang bikin gw  pusing tujuh keliling (Hint: Mulholland Drive), dan berbagai macam gambar bergerak yang membuat gw bisa melihat dunia dari berbagai macam sudut pandang, HUE.

So, tanpa basa-basi lagi, langsung aja ya...

50. Dazed and Confused (1993, Richard Linklater)


Gw selau ngarep masa2 SMA gw di Banjarmasin bisa sama kayak masa SMA yang digambarin Linklater di DAZED AND CONFUSED. Cara Linklater ngegabungin satu hari libur dari pagi sampai pagi yang ditemenin sama lagu2 awesome (FREE RIDE-NYA EDGAR WINTER ITU KEREN BANGET) buat gw pribadi bener2 down to earth dan bisa direlate dengan cara apapun viewersnya mo nangkap. Akting pemainnya emang ga spesial, ceritanya pun ngambang gitu aja, tapi Linklater ngegarap semuanya dengan cara yang fun, asik, dan enjoyable selama 100 menit nih film berjalan. Film yang ga akan pernah bosen gw rewatch, sampai Tuhan Yesus datang kedua kalinya. 


49. Infernal Affairs (2002, Andrew Lau Wei-Kung & Alan Mak.)


Film pertama yang berhasil gw donlod secara ilegal pas kelas 3 SMP. Infernal Affairs adalah salah satu contoh gimana sebuah film bisa ngebikin penontonnya hanyut lewat emosi dan motivasi kedua lead actornya yang ngebikin penonton peduli sama para karakternya, seambiguous apapun moralnya. Endingnya bahkan sampai saat ini masih ngebikin gw terngiang2 ampe kebawa tidur, fucked up habis emang otak yang nulis naskah.


48. Before Sunset (Richard Linklater, 2004)


Jarang ada sebuah film yang ngebikin gw terenyeuh  kayak Before Sunset. Lewat dialog yang jujur dan akting yang membumi, Linklater ngebuat film yang cuma dipenuhi dengan dialog dan pemandangan kota Vienna menjadi sebuah pengalaman sinematis yang manis dan bahkan masih berkesan berminggu2 setelah gw tonton. Akting Hawke dan Delpy di Before Sunset itu unyu banget, long take yang berjalan secara sederhana dan dinamis pun mampu menangkap emosi kedua karakternya yang saling merindu setelah pertemuan mereka 9 tahun yang lalu. Kalo biasanya lu nonton film, setelah filmnya kelar lu langsung bisa move on, gw jamin, impact Before Sunset ke elu setelah lu tonton bakal gede banget, ga kaya film2 drama-romantic yang laen. Endingnya itu loh, bikin gregetan sekaligus minta tangan gw buat mencet tombol 'play' buat nonton film ini dari awal ampe akhir lagi.

47. The Ghost Writer (2010, Roman Polanski)


Gw ga punya ekspektasi apa2 pas nonton Ghost Writer, gw kira nih film jatuhnya bakal kayak thriller hollywood yang bakal berlalu, eh ternyata gw salah,  The Ghost Writer ternyata punya semuanya: akting yang keren, script yang solid,dan direksi yang brilliant dari Roman Polanski. Dari menit pertamanya aja, The Ghost Writer udah berhasil menghipnotis viewersnya untuk masuk ke dunianya yang kelam. The way Polanski ngebuild suspense dari awal sekaligus ngasih clue demi clue, dan meledakan semuanya di akhir, itu amazing dan crazy banget. Last shot The Ghost Writer itu bisa dikategoriin sebagai one of the best fucked-up last shot yang pernah ada di silver screen, ga percaya? tonton gih sono.

46. The Holy Mountain (1973, Alejandro Jodorowsky)


Film paling CRAZY dalam hal visual yang pernah nongol di layar laptop gw. The Holy Mountain adalah salah satu contoh gimana asep celeng bisa mempengaruhi seorang director buat bikin karya  fucked-up kek gini. Jujur aja, perasaan gw rada ga enak pas nonton The Holy Mountain, why? karena adegan2nya itu disturbing gila, tapi mau disturbing sampe bikin mata gw bedarah juga, gw tetep aja ga bisa ngalihin pandangan gw dari The Holy Mountain karena visual nih film bener2 laen daripada yang lain. Alejandro Jodorowsky emang genius gila, bayangin kalo sampe DUNE beneran digarap ama dia, beuh.

45. Blade Runner (1982, Ridley Scott)


Gw agak susah percaya kalo Blade Runner itu beneran dibikin taon 82, why? karena everything yang ada di film ini tuh way ahead of it's time kek 2001 si bos Kubrick. Script yang solid, akting si Ford yang uhuy. set piece yang chaotic, ampe direksi awesome di Ridley Scott, hueh. Saking influental-nya nih film, entah berapa banyak udah videogame/manga/animasi/film yang keinspirasi sama Blade Runner. Dan oh iya, yang gw omongin di sini tuh Blade Runner yang final cut ya, bukan yang theatrical cut.

44. A Dry White Season (Euzhan Palcy, 1989)


Film paling humanist yang pernah gw tonton. Nih film ngajarin gw gimana caranya jadi manusia, jadi baik terhadap sesama, dan ngajarin kalo elu bisa aja jadi Batman tanpa pake kostum. Ceritanya tentang seorang guru sekolahan yang memperjuangkan hak asasi kaum lower-class. Di tuh poster katanya Brando itu sensasional, padahal salah banget, yang bener2 sensasional itu ya bos DONALD FUCKING SUTHERLAND, akting dia di A Dry White Season itu real dan believable banget, kelas oscar kalo gw bilang. Walopun konklusinya agak2 depressing dan nyesek, at least selama 90 menit nih film jalan, gw bener2 ngerasa more human than ever. Cobain tonton deh, biasanya suka nongol tiba2 di mgm channel.

43. Summer Wars (2009, Mamoru Hosoda)


Animasi TERBAIK yang pernah gw tonton dan satu2nya film animasi yang nongol di list ini. Summer Wars itu epic bener, 1 jam 40 menitnya itu bikin gw ketawa, terharu, nangis, semangat, dan bikin gw ikutan teriak KOI KOI! pas deket2 akhir. Ceritanya agak klise, nyeritain tentang 1 keluarga yang mesti menghadapi semacam A.I yang berusaha membuat OZ (sejenis social media) kacau balau. Gw sebenarnya ga punya ekspektasi apa2 pas nonton Summer Wars, tapi the moment Summer Wars nampilin dunia OZ-nya ke gw, mata gw terbelalak lebar2 karena detail dan visualisasinya itu mindblow banget. Kalo biasanya banyak director anime yang bikin adegan depressing dan mengerikan biar penontonnya ngeluarin air mata, Mamoru Hosoda malah bikin penontonnya nguras air mata lewat adegan2 yang hangat, lucu, dan mengharukan. Kalo lu udah bosan sama film2 anime yang tragedi melulu dari awal sampe akhir, cobain Summer Wars, nih film2 enjoyable banget dan ga bakal ngebosenin biarpun ditonton berkali2.

42. High And Low (1963, Akira Kurosawa)


50 menit pertama High And Low itu bisa dikatakan sebagai salah satu ACT-I film terbaik yang pernah ada dalam sejarah perfilman, kenapa? karena 50 menit-nya itu dipenuhi dengan interaksi antar karakter dalam satu ruangan doang. Tapi biarpun cuma interaksi, Kurosawa bisa menaikan tensi ketegangan jadi makin naek dan naek. Paruh awal High And Low ini emang conversation based, tapi nanti dia berubah jadi film detektip2an yang realistis. Prosedur yang dilakukan polisi Jepang tahun 60-an di sini itu believable banget, jadi ga bakal ada tuh investigasi pretensius khas Fincher ato motif pembunuhan yang nyeleneh. Dan hampir lupa, gw suka sama High And Low juga karena sinematografinya yang perfecto, coba liat screenshot di bawah ini:


High And Low itu amazing karena Kurosawa bisa ngecapture semua karakternya dalam 1 frame dan nampilin ekspresi tiap karakternya dengan teknik deep focus. Coba perhatikan screenshot di atas, dalam 1 frame, Kurosawa bisa memperlihatkan ekspresi tiap karakternya yang berbeda2. Di pojok kanan ada Toshiro Mifune yang sedang galau karena mesti nyerahin uang hasil dia bekerja keras buat si penculik, di belakang ada anak buah Mifune yang sujud stres karena anaknya diculik, terus ada bini Mifune yang nenangin si anak buah, di kiri ada asisten Mifune yang bingung mesti react gimana, di tengah ada Tatsuya Nakadai yang sedang berpikir keras, di kiri bawah ada anak buah Nakadai yang bingyung. Kurosawa membiarkan  penontonnya bebas memilih mau ngeliat objek yang mana, menjadikan High And Low sebagai tontonan yang masterpiece. Teknik begini sebenarnya sudah terkenal pas Citizen Kane, cuma deep focus Kurosawa itu lebih masif dan berefek karena semua karakter di High And Low itu penting semua, beda banget sama Citizen Kane yang walopun juga pake deep focus, tapi  mayoritas penonton milih fokus ke Kane karena supporting character lain cuma sekedar jadi 'penghias', ga seperti supporting character di High And Low yang menurut gw penting kehadirannya. 

41. Inland Empire (2006, David Lynch)


Film paling membingungkan di list ini bikin gw ga bisa tidur nyenyak selama beberapa hari. Kalo lu ngerasa Eraserhead itu film Lynch paling serem, try Inland Empire deh, ini film dia yang paling gila sekaligus menyeramkan. Kamera DV si Lynch ngeberi penontonnya gambar2 mengerikan yang kayaknya susah buat kamera 35mm tangkep. Kalo Michael Mann uses Digital Camera (Viper FilmStream HD) buat nangkep pemandangan Los Angeles di malam hari yang enak banget, Lynch uses CAMFUCKINGCORDER (Sony DSR-PD150, ga modal bener yha) buat nge-shot Inland Empire, result-nya ya kebalikan dari Collateral Michael Mann: GA ENAK BANGET, dan jatuhnya kek film mumblecore indie...

aduh mas, mas, tahun 2006 belum ada DSLR kan yha duh mas....

Tapi mau gimana juga, benda keramat di atas itu berhasil bikin gw ga bisa tidur nyenyak selama beberapa hari. Makasih om Lynch, jam tidur saya pas Januari 2013 jadi rusak gegara teriakan Laura Dern dan gambar buram nan disturbing yang dihasilkan oleh Sony DSR-PD150 dirimu....

40. The Godfather (1972, Francis Ford Coppola)


Nanyain kenapa gw masukin The Godfather ke list ini  itu sama aja kayak nanyain kenapa gw pake celana dalam warna putih pas ke sekolah.

39. The Crying Game (1992, Neil Jordan)


Ini nih, film yang jadi beban pikiran gw selama berhari2 setelah gw tonton. Lu nonton sendiri lah ya biar ngerti gimana perasaan gw. Intinya nih film bakal bikin perasaan lu campur aduk sampe mau muntah2 sendiri, watch at your own risk.

38. The 400 Blows (1959, Francois Truffaut)


Masuk di list ini karena karakter Antoine Doniel itu relatable sama gw, eh bukan, Antoine Doniel itu relatable sama SEMUA ANAK COWO yang ada di dunia ini. Karakter dia itu merefleksikan seluruh anak cowo yang sedang tumbuh dan berkembang, juga menyeruakan suara anak2 cowo yang sedang mencari jati diri. Walopun 400 Blows ga liar kayak Rebel Without A Cause, tapi nih film manis dan enak banget, apalagi pas nyentuh endingnya yang bebas kayak layang2. Buat cowo2, cobain  nonton 400 Blows deh, kalo lu ga bisa ngerelate diri lu sama Antoine Doniel, berarti der is samting werong wit yur cayldhud.

37.  Mysterious Skin (2004, Gregg Araki)

   
Everything about Mysterious Skin itu BRILLIANT. Gila, walopun gw udah bisa nebak ujung2nya akan kek gimana, tapi Mysterious Skin tetep aja berhasil ninggalin luka gede di dalam diri gw. Sexual abuse di film ini digambarin secara halus, ga ada nudity2an, tapi tetep aja bikin gw merinding. Ceritanya tentang 2 orang anak muda yang terikat oleh masa lalu yang mengerikan. Yang satu berusaha mencari tahu apa yang terjadi dengannya di masa lalu, yang satunya lagi berusaha move on dan berusaha menjalani hidupnya ke depan. Pas Mysterious Skin nyentuh credit title, gw narik napas panjang sampil teriak "ANJING BABI BANGSAT TAI GREGG ARAKI!" dalam hati karena endingnya terlalu berat dan powerful buat gw. Walopun gw ga pernah mengalami pelecehan seksual tapi gw pengen banget dilecehkan sama Gillian Anderson, tapi beban yang ditanggung oeh para karakternya bisa gw rasain. Sumpah, bukannya gw lebay,  tapi saking kuatnya nih film, gw ngerasa kalo gw sudah disodomi secara tak kasat mata pas ngeliat adegan sexual abuse di sini. Akting JGL di Mysterious Skin udah jadi performa terbaik dia di sepanjang karirnya, gw ragu kalo JGL bisa akting lebih baik daripada akting dia di film ini. Udah ya, disuruh mikirin Mysterious Skin gw jadi sedih sendiri..

36. Children of Men (2006, Alfonso Cuaron)


Emang ga ada yang bisa ngalahin perasaan nonton film bagus tanpa ekspektasi. Gw nonton Children of Men dengan kertas kosong, ga punya bayangan sama sekali kalo nih film bakal jadi begimane, eh pas kelar gw malah terkagum2 sendiri saking senengnnya. Children of Men nongol di sini karena teknisnya agak susah dicerna akal sehat. Buat yang udah nonton, coba deh liat long take dalam mobil yang bener2 amazing dan dinamis itu, ato long take pas klimaksnya yang bikin gw mulut gw mengaga lebar sampe keram. Children of Men itu SciFi yang realistis, dalam artian tahun 2027 nya itu kerasa believable karena ga ada teknologi yang sampe advance kek gimana, kebalik 180 derajat sama film2 sci-fi kebanyakan. Walopun endingnya mungkin bikin beberapa orang kecewa, tapi buat gw endingnya itu ga jadi masalah karena dari awal ampe akhr, Children of Men ngebawa dunia sinema ke level yang lebih tinggi.
(Dan dia ngebawa dunia sinema ke level yang lebih tinggi lagi lewat Gravity kemaren)

35. Don't Look Now (1973, Nicolas Roeg)


Satu2nya film horor di list ini yang yang untuk pertama kalinya bikin gw teriak "FUCK!" nyaring2 di siang bolong. Siang2 jam 1an gitu gw pulang sekolah, karena kepala gw mumet habis belajar, gw pun mutuskan buat nonton Don't Look Now buat ngilangin kepenatan kepala (karena katanya Don't Look Now punya adegan bercinta yang...hhe). Eh pas gw tonton, nih film malah bikin gw makin stres. Pemandangan kota Venice di malam hari yang ditemani iringan musik serem bikin gw merinding sendiri, ditambah potongan adegan surreal , editing yang bikin kepala gw pusyeng, hingga klimaksnya yang nguras emosi gw sehabis2nya, membuat gw menobatkan Don't Look Now sebagai film horor terbaik yang pernah gw tonton. Efek nyeremin Don't Look Now itu kayak film2nya si Polanski lah buat gambarannya, yang ga bikin penontonnya takut lewat penampakan hantu, tapi lewat atmosfer yang berhasil sutradaranya ciptain. Kalo lu demen Rosemary Baby ato The Shining, give Don't Look Now a chance and you can thank me later.

34. Yojimbo (1962, Akira Kurosawa)


Gw belom nonton Ran dan Kagemusha, tapi gw ngerasa kalo Yojimbo ini adalah karya terbaik Kurosawa, why? karena nih film bisa dibilang sebagai film Kurosawa yang paling enjoyable. Motif Sanjuro Kuwatanabe di sepanjang film yang ga dijelaskan membuat karakter Sanjuro yang sudah badass jadi makan badass. Akting Toshiro Mifune di sini itu bener2 misterius dan karismatik, terus ada swordfight yang bikin gw teriak "WOHH WOHH"saking kerennya, ada juga humor aneh khas Kurosawa yang bikin gw ngakak sendiri, dan adegan dramatis yang bikin gw tesentuh. Yojimbo itu ngeberi gw pengalaman sinematis yang komplit kek Summer Wars, dia bikin kita ketawa, sedih, terharu, dan tersenyum bahagia pas filmnya kelar.

33. Boogie Nights (1997, Paul Thomas Anderson)


1 jam pertama Boogie Nights yang asik, enjoyable, dan hillarious, lalu 1 jam 30 menit setelahnya yang depressing ngebuat Boogie Nights nongol di sini. It's amazing banget gimana Paul Thomas Anderson (yang setelah ini akan gw singkat sebagai PTA aja) ngebikin para karakternya seneng2 sama kesuksesan mereka di dunia bokep lalu kemudian menghukum mereka akibat perbuatan mereka di masa lalu. Paruh ke-2 dan ke-3 Boogie Nights itu selalu bikin gw merinding dan kasihan sama para karakternya yang mesti bergulat sama konsekuensi dari perbuatan mereka di masa lalu. Ditambah direksi PTA yang dinamis (coba liat gerakan kameranya yang hiperaktif, siapa sih yang bisa lupa sama opening nih film yang long take-nya sampe 3 menitan?), iringan lagu yang ajeb2 (Yout Got The Best of My Life-nya Emotion, Sunny-nya Bonney M, terus Driver Seat-nya Sniff N Tears, Jessie Girl Rick Springfield, ampe IT'S A LIVING THING Electric Light Orchestra yang suka gw infinite loop kalo gw lagi boker), membuat gw nganggep Boogie Nights sebagai karya PTA yang paling fun tapi depressing.

32. The Godfather Part: II (1974, Francis Ford Coppola)


Nanyain kenapa gw masukin The Godfather: Part II ke list ini  itu sama aja kayak kayak nanyain kenapa gw mesti nyebok kalo habis berak.

31. The Graduate (1967, Mike Nichols)


Film rom-com nan influental yang menginspirasi rom-com era sekarang. The Graduate itu nyodorin viewersnya akting Dustin Hoffman yang gila2an, script yang punya dialog2 keren ("Mr's Robinson, you're trying to seduce me....aren't you?"), ampe Sound of Silence-nya Simon and Garfunkel yang bikin level kegalauan nih film jadi makin naek dan naek. Definitely one of the best classic romantic comedy yang timeless dan ga akan lekang dimakan waktu karena ceritanya itu bener2 modern buat ukuran film taon 60an. 

Lanjut ke Part II yha.